DI PEKALONGAN, GELAR JAMBORE BATIK NUSANTARA
Thursday, 14 July 2011
Baru baru ini telah diselenggarakan Jambore Batik Warna Alam Nusantara untuk kesekian kalinya di Pekalongan. Acara yang digagas Politeknik Posmanu ini diselenggarakan di areal rumah dinas Bakorwil III Pekalongan. Pada acara tersebut diselenggarakan pula sarasehan batik yang mendatangkan ketua paguyuban pecinta batik indonesia sekar jagad Ny. Suliantoro Soelaiman. Dari keterangan yang disampaikan esensi proses membatik secara tradisional tidak banyak mengalami perubahan sampai sekarang, dalam arti masih membutuhkan banyak tenaga kerja yang bekerja secara manual, tidak membutuhkan investasi besar maupun mekanisme canggih. Batik tidak mungkin diubah dengan diisi proses teknologi tinggi. Batik hanya bisa dibuat pada kain terbuat dari serat alami, katun dan sutera. Ancaman besar terhadap budaya batik pada saat ini adalah saingan dari kain printing atau sablon hasil pabrik dengan motif batik yang ongkos produksinya murah.
Batik merupakan sebuah produk budaya yang semakin bernilai ekonomi tinggi. Agar jangan lagi batik 'diklaim' negeri tetangga sebagai produknya, tentu saja perlu upaya konkret kita, termasuk pergelaran batik nasional yang mesti terus dimarakkan, sebagaimana mulai hari ini berlangsung di Pelakongan.
Dilaporkan, sebanyak 750 perajin batik asal lima provinsi mengikuti kegiatan "Jambore Batik Warna Alam Nusantara 2011" yang diselenggarakan Politeknik Pusmanu Kota Pekalongan, Jawa Tengah, dan digelar di Gedung Bakorwil III Kota Pekalongan, 14-17 Juli 2011.
Direktur Politeknik Pusmanu Kota Pekalongan, Soni Hikmalul, di Pekalongan, Selasa (12/7) dan dipantau IPOSnews, Kamis (14/7), mengatakan, para perajin batik warna alam itu berasal dari lima provinsi tersebut. Yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
"Sebanyak empat provinsi memastikan akan mengikuti Jambore Batik Warna Alam Nusantara 2011, sedangkan lainnya, yaitu Jatim sementara menginformasikan hanya hanya mengikuti pelatihan cara pembuatan batik itu," katanya.
Ia mengatakan, selain peserta dari lima provinsi, kegiatan itu juga akan diikuti oleh 18 politeknik se-Jawa Tengah dan Forum Komunitas Batik Warna Alam Jateng, seperti Pemalang, Klaten, dan Solo.
"Kami berharap kegiatan itu sebagai ajang promosi untuk memperkenalkan kerajinan batik dengan memanfaatkan bahan baku dari kekayaan alam yang ramah lingkungan ke tingkat internasional," ujarnya.
Kegiatan itu, menurutnya, bertujuan mewujudkan produksi batik dengan ramah lingkungan, mempertemukan kekayaan kerajinan batik dari seluruh nusantara, dan membangun kesepahaman dalam pelestarian serta pengembangan batik.
Kerajinan batik warna alam itu, katanya, seluruhnya akan menggunakan bahan baku dari kekayaan alam, seperti kayu manggis, teh, kopi, tebu, ilalang, akasia, jalawi, klerol, tingi, bengkere, tegeran, dan nangka.
"Adapun sejumlah produk corak batik warna alam yang kami hasilkan, antara lain Kapal Kandas, Sekar Jagad Pemekasan, Kembang Melati, dan Sekar Jagad," pungkas Soni Hikmalul.
Dilaporkan, sebanyak 750 perajin batik asal lima provinsi mengikuti kegiatan "Jambore Batik Warna Alam Nusantara 2011" yang diselenggarakan Politeknik Pusmanu Kota Pekalongan, Jawa Tengah, dan digelar di Gedung Bakorwil III Kota Pekalongan, 14-17 Juli 2011.
Direktur Politeknik Pusmanu Kota Pekalongan, Soni Hikmalul, di Pekalongan, Selasa (12/7) dan dipantau IPOSnews, Kamis (14/7), mengatakan, para perajin batik warna alam itu berasal dari lima provinsi tersebut. Yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
"Sebanyak empat provinsi memastikan akan mengikuti Jambore Batik Warna Alam Nusantara 2011, sedangkan lainnya, yaitu Jatim sementara menginformasikan hanya hanya mengikuti pelatihan cara pembuatan batik itu," katanya.
Ia mengatakan, selain peserta dari lima provinsi, kegiatan itu juga akan diikuti oleh 18 politeknik se-Jawa Tengah dan Forum Komunitas Batik Warna Alam Jateng, seperti Pemalang, Klaten, dan Solo.
"Kami berharap kegiatan itu sebagai ajang promosi untuk memperkenalkan kerajinan batik dengan memanfaatkan bahan baku dari kekayaan alam yang ramah lingkungan ke tingkat internasional," ujarnya.
Kegiatan itu, menurutnya, bertujuan mewujudkan produksi batik dengan ramah lingkungan, mempertemukan kekayaan kerajinan batik dari seluruh nusantara, dan membangun kesepahaman dalam pelestarian serta pengembangan batik.
Kerajinan batik warna alam itu, katanya, seluruhnya akan menggunakan bahan baku dari kekayaan alam, seperti kayu manggis, teh, kopi, tebu, ilalang, akasia, jalawi, klerol, tingi, bengkere, tegeran, dan nangka.
"Adapun sejumlah produk corak batik warna alam yang kami hasilkan, antara lain Kapal Kandas, Sekar Jagad Pemekasan, Kembang Melati, dan Sekar Jagad," pungkas Soni Hikmalul.
Post a Comment